Kerang hijau, atau dikenal juga sebagai kerang hijau laut, sering kali menjadi pilihan makanan laut yang lezat dan bergizi. Namun, di balik kelezatannya, ada bahaya tersembunyi yang perlu diketahui, yaitu potensi kerang hijau yang beracun. Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa mengonsumsi kerang hijau sembarangan bisa berujung pada masalah kesehatan serius. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai alasan mengapa kerang hijau bisa beracun, faktor-faktor penyebabnya, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk menghindari risiko tersebut. sumber: menuasia.id
Apa Itu Kerang Hijau dan Mengapa Populer?
Kerang hijau adalah jenis kerang yang memiliki cangkang berwarna hijau kebiruan dan biasanya hidup di daerah pesisir yang kaya nutrisi. Mereka dikenal sebagai sumber protein tinggi, mineral, dan vitamin. Di Indonesia, kerang hijau sering dijadikan hidangan favorit di berbagai restoran dan pasar tradisional karena rasanya yang gurih dan teksturnya yang lembut. Selain itu, kerang hijau juga dianggap sebagai makanan yang sehat karena kandungan gizi yang melimpah.
Namun, kelezatan dan manfaatnya sering kali disertai risiko jika tidak diolah atau dikonsumsi dengan benar. Salah satu risiko utama adalah kerang hijau yang beracun, yang dapat menyebabkan keracunan makanan dan gangguan kesehatan lainnya.
Penyebab Kerang Hijau Beracun
1. Akumulasi Alga Berbahaya (Dinoflagellates)
Salah satu penyebab utama kerang hijau menjadi beracun adalah karena mereka menyerap dan mengakumulasi toksin dari alga berbahaya yang disebut dinoflagellates. Alga ini biasanya berkembang biak dengan pesat saat kondisi tertentu, seperti suhu air hangat dan kejadian eutrofikasi akibat limbah industri dan pertanian yang berlebihan. Ketika kerang menyaring air untuk mendapatkan makanan, mereka juga menyerap alga yang mengandung racun tersebut.
2. Toksin yang Tidak Terdegradasi
Toksin dari alga, seperti saxitoxin, domoic acid, dan tetrodotoxin, tidak hancur selama proses memasak. Artinya, meskipun kerang dimasak dengan baik, toksin tetap ada dan bisa masuk ke dalam tubuh manusia saat dikonsumsi. Toksin ini dapat menyebabkan berbagai gejala keracunan, mulai dari mual dan muntah hingga gangguan neurologis yang serius.
3. Kualitas Air Laut yang Tercemar
Kualitas air laut tempat kerang hidup juga berpengaruh besar terhadap kandungan racunnya. Air yang tercemar limbah industri, limbah domestik, dan bahan kimia berbahaya meningkatkan risiko pertumbuhan alga beracun. Jika kerang hidup di wilayah yang airnya tercemar, kemungkinan besar mereka juga mengandung racun yang berbahaya.
4. Kurangnya Pengawasan dan Pengolahan yang Tidak Tepat
Pengolahan kerang secara sembarangan dan tanpa pengawasan dari pihak berwenang juga meningkatkan risiko keracunan. Di beberapa tempat, kerang sering kali dikumpulkan tanpa melalui proses pengujian kualitas dan keamanan dari instansi berwenang. Selain itu, proses pembersihan dan pengolahan yang tidak tepat dapat memperburuk risiko keracunan.
Gejala dan Dampak Keracunan Kerang Hijau
Mengonsumsi kerang hijau yang beracun dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti:
- Mual dan muntah
- Diare
- Kram perut
- Sakit kepala
- Pusing
- Kebingungan dan gangguan neurologis
- Pada kasus yang parah, dapat menyebabkan kelumpuhan otot dan gangguan pernapasan
Keracunan ini bisa berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari, tergantung tingkat toksin yang terkandung dalam kerang dan jumlah yang dikonsumsi. Dalam kasus ekstrem, keracunan kerang hijau bisa mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.
Cara Menghindari Keracunan dari Kerang Hijau
1. Membeli dari Penjual yang Terpercaya
Pastikan untuk membeli kerang hijau dari penjual yang memiliki izin resmi dan dikenal menjual produk yang aman. Penjual yang terpercaya biasanya mengikuti prosedur pengujian kualitas dan kebersihan.
2. Memastikan Kebersihan dan Kualitas Kerang
Sebelum membeli, periksa kondisi kerang, cangkangnya segar dan tidak berlendir berlebihan. Jangan membeli kerang yang sudah terbuka dan tidak tertutup rapat, karena bisa jadi sudah mati dan tidak layak konsumsi.
3. Memasak dengan Cara yang Benar
Memasak kerang sampai matang secara menyeluruh dapat mengurangi risiko infeksi dari bakteri. Namun, perlu diingat bahwa toksin dari alga tidak hancur saat dimasak, sehingga pengolahan harus dilakukan sebelum kerang dikonsumsi.
4. Menghindari Konsumsi Kerang dari Wilayah Tercemar
Periksa informasi tentang wilayah pengambilan kerang. Hindari mengonsumsi kerang dari daerah yang diketahui mengalami pencemaran tinggi atau pernah dilaporkan adanya alga beracun.
5. Mengikuti Informasi dan Peringatan dari Pemerintah
Pemerintah dan badan kesehatan biasanya mengeluarkan peringatan dan hasil pengujian mengenai kerang hijau yang aman dikonsumsi. Sebaiknya selalu mengikuti informasi resmi agar terhindar dari risiko keracunan.
Kesimpulan: Waspada terhadap Kerang Hijau Beracun
Kerang hijau memang menjadi sumber makanan laut yang lezat dan bergizi, namun risiko keracunan akibat kerang yang beracun tidak boleh diabaikan. Penyebab utama kerang hijau beracun adalah akumulasi toksin dari alga berbahaya yang berkembang di perairan tercemar. Pengolahan dan pembelian yang sembarangan dapat memperbesar risiko kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk selalu berhati-hati, membeli dari sumber terpercaya, dan memastikan kerang yang dikonsumsi benar-benar aman.
Kesadaran akan bahaya kerang hijau beracun harus ditingkatkan agar masyarakat dapat menikmati manfaatnya tanpa khawatir akan kesehatan. Dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat menghindari risiko keracunan dan tetap menikmati makanan laut yang sehat dan lezat. Selalu utamakan keselamatan dan kesehatan saat mengonsumsi kerang hijau, demi kehidupan yang lebih baik dan bebas dari bahaya.